Ensiklopedia Islam
Advertisement

وحَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ أَنَّهُ سَمِعَ جَمِيلَ بْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْمُؤَذِّنَ يَقُولُ لِسَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ إِنِّي رَجُلٌ أَبْتَاعُ مِنْ الْأَرْزَاقِ الَّتِي تُعْطَى النَّاسُ بِالْجَارِ مَا شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ أُرِيدُ أَنْ أَبِيعَ الطَّعَامَ الْمَضْمُونَ عَلَيَّ إِلَى أَجَلٍ فَقَالَ لَهُ سَعِيدٌ أَتُرِيدُ أَنْ تُوَفِّيَهُمْ مِنْ تِلْكَ الْأَرْزَاقِ الَّتِي ابْتَعْتَ فَقَالَ نَعَمْ فَنَهَاهُ عَنْ ذَلِكَ

Dan telah mengisahiku dari Malik, dari Yahya bin Said, bahwasanya ia mendengar Jamil bin Abdurrahman, sang muazin, berkata kepada Said bin Musayyab, "Sesungguhnya seseorang membeli bahan pangan yang dibagikan kepada penduduk di Pasar Jar sebanyak yang Allah kehendaki, sehingga aku ingin menjual makanan yang ditanggungkan kepadaku secara terutang." Said pun berkata kepadanya, "Apakah kau ingin menyampaikan bahan pangan yang telah engkau beli itu kepada mereka?" Ia menjawab, "Ya." Maka Said melarangnya terhadap hal itu.

Pranala luar[]

Advertisement