Ensiklopedia Islam
Advertisement

مَهْمَا أُوتِيتُمْ مِنْ كِتَابِ اللهِ فَالْعَمَلُ بِهِ ،لَا عُذْرَ لِأَحَدِ كمْ فِي تَرْكِهِ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيْ كِتَابِ اللهِ فَسُنَّةٌ مِنِّي مَاضِيَةْ ،فَإِنْ لَمْ يَكُنْ سُنَّةً مِنِّي مَاضِيَةً، فَمَا قَالَ أَصْحَابِي ،فَإِنْ أَصْحَابِي بِمَنْزِلَةِ النُّجُومِ فِيْ السَّمَاء فأيُّهَا أَخَذْتُم بِهِ اهْتَدَيْتُمْ ،وَاخْتِلَافُ أَصْحَابِيْ لَكُمْ رَحْمَةٌ (موضوع)

"Apapun yang diperoleh dari Kitabullah, yang utama adalah pengamalannya. Tidak ada alasan bagi kalian meninggalkannya. Bila tidak ada Kitabullah, sunnah ku berlaku. Bila dalam sunnah ku tidak ada, hendaknya kalian mengamalkan apa yang dikatakan para sahabatku. Sesungguhnya sahabatku adalah bagaikan bintang di langit. Yang mana saja dari mereka kalian ikuti, pasti kalian akan terbimbing. Dan perselisihan antara sahabat-sahabatku adalah rahmat bagi kalian..”

Berkata Syaikh al-Albani dalam adh-Dha'ifah (1/146): Maudhu'.

Advertisement