Ensiklopedia Islam
Advertisement

Tasbih, tahmid, dan takbir setelah shalat[]

Dengan bilangan salah satu di antara berikut:

Tasbih, tahmid, dan takbir masing-masing 10 kali[]

Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu 'anhuma, ia berkata: Telah bersabda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, "Dua hal yang tidak dijaga seorang muslim melainkan ia masuk surga. Ketahuilah, keduanya mudah namun yang mengamalkannya sedikit; yaitu bertasbih kepada Allah di akhir tiap shalat sepuluh kali, bertahmid kepada-Nya sepuluh kali, dan bertakbir kepada-Nya sepuluh kali."

Dia berkata: Aku melihat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menghitungnya dengan tangannya. Beliau bersabda, "Demikian itu seratus lima puluh di lisan namun seribu lima ratus di Timbangan. Dan jika engkau di tempat tidurmu, engkau bertasbih, bertakbir, dan bertahmid kepada-Nya seratus kali. Demikian itu seratus di lisan tetapi seribu di Timbangan. Siapakah di antara kalian yang berbuat dua ribu lima ratus keburukan dalam sehari semalam?" Para shahabat bertanya, "Bagaimana orang tidak menjaganya?" Beliau bersabda, "Setan mendatangi salah seorang dari kalian dalam shalatnya. Setan berkata, 'Ingatlah ini, ingatlah itu.' hingga ia bergegas agar ia tidak melakukan. Dan setan mendatanginya di tempat tidurnya, menidurkannya hingga tertidur."[1]

Warqa: Dari Sumay, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah. Mereka (orang-orang fakir muhajirin) berkata, "Wahai Rasulullah! Para pemilik kekayaan mencapai derajat dan nikmat yang abadi. Beliau bersabda, "Mengapa demikian?" Mereka menjawab, "Mereka shalat sebagaimana kami shalat, berjihad sebagaimana kami berjihad, dan berinfak dengan kelebihan harta mereka. Adapun kami tidak mempunyai harta." Beliau bersabda, "Maukah engkau aku beritahu perkara yang engkau akan mencapai (pahala) orang-orang sebelummu dan mendahului orang-orang setelahmu serta tidak ada seorangpun yang mencapai seperti yang engkau capai kecuali orang yang melakukan semisalnya, yaitu engkau bertasbih di akhir tiap shalat sepuluh kali, bertahmid sepuluh kali, dan bertakbir sepuluh kali."[2]

Tasbih, tahmid, dan takbir masing-masing 33 kali[]

Dari Ubaidillah, dari Sumay, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Orang-orang fakir datang kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Mereka berkata, "Para pemilik harta kekayaan mencapai derajat yang tinggi dan nikmat yang abadi. Mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka puasa sebagaimana kami puasa. Namun mereka mempunyai kelebihan harta yang dengannya mereka berhaji, berumrah, berjihad, dan bersedekah." Beliau bersabda, "Maukah aku ceritakan engkau jika engkau ambil, maka engkau akan mencapai orang-orang sebelummu dan seorangpun tidak akan mencapaimu. Dan engkau orang terbaik di antara orang yang engkau hadapi kecuali orang yang beramal semisalnya, yaitu engkau bertasbih, bertahmid, dan bertakbir di akhir tiap shalat tiga puluh tiga kali."

(Sumay berkata:) Sebagian kami berkata, "Kami bertasbih tiga puluh tiga kali, bertahmid tiga puluh tiga kali, dan bertakbir tiga puluh empat kali." Maka aku kembali kepada Abu Shalih, dia berkata, "Engkau mengucapkan Subhānăllähi, Alhamdulillāhi, dan Ăllähu Akbaru hingga masing-masingnya mencapai tiga puluh tiga kali."[3]

Tasbih dan tahmid masing-masing 33 kali serta takbir 34 kali[]

Dari Abu Dzar, ia berkata: Aku berkata, "Wahai Rasulullah! Para pemilik harta dan kekayaan telah mendahului kami dengan cepat. Mereka shalat dan berpuasa sebagaimana kami shalat dan berpuasa. Mereka memiliki harta yang mereka sedekahkan sedangkan kami tidak berharta." Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Maukah engkau aku beritahu amal yang jika melaksanakannya niscaya engkau akan mencapai orang sebelummu dan melewati orang sesudahmu kecuali orang yang melaksanakan seperti amalmu: Engkau bertasbih di akhir tiap shalat tiga puluh tiga kali, bertahmid tiga puluh tiga kali, dan bertakbir tiga puluh empat kali."[4]
Dari Ka'ab bin Ujrah, dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, beliau bersabda, "Amalan penyerta yang tidak akan rugi orang yang mengucapkannya atau orang yang melakukannya setiap akhir shalat wajib: Tiga puluh tiga tasbih, tiga puluh tiga tahmid, dan tiga puluh empat takbir."[5]

Tasbih, tahmid, dan takbir masing-masing 33 kali dengan ditutup tahlil[]

Abu Hurairah berkata: Abu Dzar berkata, "Wahai Rasulullah! Para pemilik kekayaan pergi dengan banyak pahala. Mereka shalat sebagaimana kami shalat, puasa sebagaimana kami puasa. Dan mereka memiliki kelebihan harga yang mereka sedekahkan, sedangkan kami tidak punya harta yang kami sedekahkan." Maka Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda. "Wahai Abu Dzar! Maukah engkau kuajari kalimat yang menyampaikanmu kepada orang yang mendahuluimu dan tidak akan mencapaimu orang setelahmu kecuali orang yang melakukan seperti amalmu?" Dia menjawab, "Tentu, wahai Rasulullah." Beliau bersabda, "Engkau bertakbir kepada Allah Azza wa Jalla di akhir tiap shalat tiga puluh tiga kali, bertahmid kepada-Nya tiga puluh tiga kali, bertasbih kepada-Nya tiga puluh tiga kali, dan menutupnya dengan Lā ilāha illăllähu wahdahu, lā syarīka lahu, lahul-mulku wa lahul-hamdu, wa huwa 'alā kulli syai`in qådīrun (Tidak ada sesembahan selain Allah saja, tidak ada sekutu untuk-Nya. Milik-Nya segala kerajaan dan pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu)."[6]
Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, "Barangsiapa bertasbih kepada Allah tiap akhir shalat tiga puluh tiga kali, bertahmid kepada Allah tiga puluh tiga kali, dan bertakbir kepada Allah tiga puluh tiga kali, maka itu adalah sembilan puluh sembilan."

Dan beliau bersabda, "Dan sempurnakan seratus dengan Lā ilāha illăllähu wahdahu, lā syarīka lahu, lahul-mulku wa lahul-hamdu, wa huwa 'alā kulli syai`in qådīrun (Tidak ada sesembahan selain Allah saja, tidak ada sekutu untuk-Nya. Milik-Nya segala kerajaan dan pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu), maka diampuni kesalahannya walaupun seperti buih lautan."[7]

Tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil masing-masing 25 kali[]

Dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Kami diperintahkan untuk bertasbih di akhir tiap shalat tiga puluh tiga kali, bertahmid kepada-Nya tiga puluh tiga kali, dan bertakbir kepada-Nya tiga puluh empat kali.

Dia berkata: Kemudian seorang lelaki Anshar melihat dalam mimpi, seseorang berkata, "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menyuruh kalian bertasbih di akhir tiap shalat tiga puluh tiga kali, bertahmid kepada Allah tiga puluh tiga kali, dan bertakbir tiga puluh empat kali?" Dia menjawab, "Ya." Orang itu berkata, "Jadikanlah dua puluh lima dan jadikankan tahlil bersamanya." Siang hari, dia pergi kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menceritakannya. Maka Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Jadikanlah oleh kalian (demikian)."[8]

Catatan[]

  1. HR. Tirmidzi (3332), Nasai, Ibnu Majah, dan Ahmad. Takhrij al-Kalim ath-Thayyib (111).
  2. HR. Bukhari (5854).
  3. HR. Bukhari (798) dan Muslim (936).
  4. HR. Ibnu Majah dan Ahmad (20442), ini adalah redaksi Ahmad.
  5. HR. Muslim (937 & 938), Tirmidzi, dan Nasai. Ash-Shahihah (102).
  6. HR. Abu Dawud (1286), Ahmad, dan Darimi. Ash-Shahihah (100).
  7. HR. Muslim (939), Ahmad, dan Malik. Ash-Shahihah (101).
  8. HR. Tirmidzi (3335), Nasai, Ahmad, dan Darimi. Ash-Shahihah (101).
Advertisement